Senin, 04 Maret 2013

STUDI KASUS EKOTOKSIKOLOGI 1


Studi Kasus Ekotoksikologi :
1.  Kawasan industri di Indonesia saat ini sudah sangat marak. Banyak terjadi pencemaran akibat logam berat di beberapa perairan Indonesia akibat pembuangan limbah secara besar-besaran. Tanpa kita sadari, dampaknya juga ikut mencemari organisme di perairan tersebut. Namun jenis bivalves (kerang-kerangan) tetap dapat hidup diperairan ini. Mengapa hal ini dapat terjadi ? jelaskan secara ilmiah !
2.  Vitamin C adalah salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Baik jika dikonsumsi setiap hari. Namun jangan mengkonsumsi vitamin C setelah menikmati sajian seafood ? mengapa demikian ? dampaknya apa terhadap manusia ? jelaskan secara ilmiah !



1.    Jawab:
Bivalvia tergolong filter feeder yaitu jenis hewan yang mendapatkan makanan dengan jalan menyaring air yang masuk ke dalam tubuhnya. Salah satu jenis bivalvia adalah kerang. Kerang dapat hidup di lingkungan yang bersih maupun tercemar. Bila hidup di lingkungan perairan yang  tercemar maka  ia akan memiliki  sistem pertahanan  tubuh  yang  spesifik  termasuk melawan zat-zat  yang  bersifat  racun  dan  karsinogenik. Kerang bersifat filter feeder non selective, menurut Hutagalung (1991), kemampuan biota laut (ikan, udang dan moluska) dalam mengakumulasi logam berat di perairan tergantung pada jenis logam berat, jenis biota, lama pemaparan serta kondisi lingkungan seperti pH, suhu dan salinitas. Bivalvia mengakumulasi toksik seperti logam berat dalam tubuhnya dan dapat bertahan, tetapi jika akumulasi toksik dalam tubuh sudah mencapai batas ketahan bivalvia tersebut akan mati. Selain itu bivalvia memiliki adaptasi pertahan dengan dapat mengatur jumlah kadungan oksigen dalam tubuh, membuka tutup cangkang agar tidak kehilangan air dan bergerak lambat serta menurunkan proses metabolisme.
2.    Jawab:
Masalah seafood dan vitamin C  ini muncul karena terjadi sebuah kasus kematian setelah mengkonsumsi seafood yang tercemar Arsenik pentoxide dan vitamin C bersamaan yang menyebabkan darah yang keluar dari kelima panca indra. Disebutkan Zat di dalam daging udang bernama Arsenic Pentoxide (As2O5) ini akan berubah menjadi Arsenic Trioxide (As2O3) yang sangat beracun di dalam tubuh setelah bertemu vitamin C. Racun ini yang menyebabkan pendarahan kelima indra. Tetapi, Menurut Ir. Nuri Andarwulan, staf pengajar di Department Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, kabar tentang orang yang keracunan gara-gara makan udang dan vitamin C, yang bisa menimbulkan arsenik dalam tubuh, itu tidaklah benar. “Dampak makanan laut yang tercemar terhadap kesehatan tubuh tidak akan bersifat langsung dan akut. Sementara itu konsumsi vitamin C yang dianjurkan setiap harinya adalah sekitar 100 mg/hari. Jika berlebihan tidak ada gunanya, malah bisa menyebabkan batu pada ginjal karena air seni jadi terlalu asam”. vitamin C berlebihan apalagi yg sintetis akan mengeringkan organ tubuh terutama hati sehingga ketika makan udang energi hati naik ke atas, pembuluh darah hati yg telah mengeras tidak tidak elastis lagi untuk menghadapi tekanan darah pada organ hati sehingga pecah, termasuk pembuluh di pancaindra…sebab panas sifatnya naik dan mencari celah untuk keluar. Karena itulah terjadi pendarahan di lima panca indra. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar