Jumat, 07 Oktober 2011

KAITAN ANTARA PALUNG, GUNUNG LAUT DAN BASIN BESERTA PENGARUHNYA DI LINGKUNGAN


ESSAY GEOLOGI LAUT

KAITAN ANTARA PALUNG, GUNUNG LAUT DAN BASIN BESERTA PENGARUHNYA DI LINGKUNGAN

Oleh: Eka Spetiyawati 230210100034 - UNPAD-ILMU KELAUTAN










Abstrak

Pengaruh lempeng dan pembentukan relief seafloor mendasari penulisan essay ini. Dengan tujuan dapat mengetahui lebih dalam mengenai gunung laut, palung dan basin dimulai dari kaitan hingga dampak pengaruhnya pada lingkungan. Selain itu menjelaskan mengenai teori lempeng tektonik. Palung laut, basin dan gunung laut merupakan relief seafloor yang saling berkaitan satu sama lain dilihat dari proses terbentuknya yang berhubungan dengan daerah pusat keluarnya magma (MOR) dan pergeseran lempeng tektonik secara konvergen. Beberapa dampak yang disebabkan karena terbentuknya relief-relief ini adalah terbentuknya daerah estuarine yang memiliki keanegkaragaman biota. Gunung laut tempat berkumpulnya biota laut karena terdapat karang yang menempel dan air jernih serta palung laut tempat hidup makhluk unik yang tidak ada di daerah lautan manapun. Pergeseran tektonik dipengaruhi oleh lapisan bagian bawahnya yaitu astenosfer yang cair

1. Pendahuluan

Seafloor adalah bagian dasar dari suatu lautan (walter and trotman, 1995). Diketahui bahwa fenomena yang terjadi pada bagian sea flor ini dapat memberikan sebuah penjelasan mengenai penyebaran benua. Teori mengenai penyebaran benua ini disebut Sefloor streding. Pada pergerakannya sea floor ini dapat membentuk relief sea floor atau membelah benua besar menjadi beberapa benua yang bergerak menjauh. Seaflor terdiri atas gunung laut, palung dan lubuk laut(basin)

Gunung laut, palung laut dan lubuk laut (basin) terbentuk karena pergerakan kerak dasar samudra dengan pusat pengaruh keluarnya magma (mid ocean ridge). Terbentuknya ketiga relief ini dapat dikarenakan pergeseran lempeng tektonik antara lempeng samudra dan lempeng benua. Jika dilihat dari proses terbentuknya sebenarnya ketiga relief ini saling berhungungan dan berkaitan. Ketiga hal ini sama-sama terbentuk karena proses yang terjadi pada seafloor dan pengaruh dari lempeng tektonik. Pada pembentukan ini ada beberapa manfaat yang didapat untuk lingkungan dan organisme yang dapat hidup di dalamnya.

Dari beberapa penjelasan diataslah akhirnya saya memutuskan untuk menulis essay ini. Mencoba menjelaskan kaitan antara ketiga relief seafloor satu sama lain dan pengaruhnya terhadap lingkungan baik dari dampak positif maupun dampak negatifnya. Mencoba menjelaskan beberapa argument yang dapat dijadikan jawaban sesuai dengan mengacu pada fakta berupa studi literature yang saya gunakan sebagai metode. Argument dikemukakan di paragraf lain setelah fakta saya tuliskan di paragraf atasnya. Mengemukakan satu persatu mengenai relief dengan mengacu pada studi literature kemudian membahasnya berdasarkan argument yang akan saya tulis dalam essay ini supaya lebih mudah dimengerti dan dipahami.

2. Tujuan

1. Mengetahui kaitan ketiga relief seafloor satu sama lain
2. Mengetahui pengaruh palung, gunung laut dan basin pada ekosistem laut
3. Mengetahui penyebab terbentuknya palung, gunung laut dan basin berdasarkan teori pergerakan lempeng tektonik.
3. Isi dan Pembahasan
Kaitan ketiga relief sea floorMenurut Dias Natasismita (2011) Gunung bawah laut (seamount) merupakan puncak-puncak gunung yang muncul pada dasar samudera dengan ketinggian sampai beberapa ratus meter di atas topografi sekitarnya. Puncak kerucut yang terjal ini telah banyak dijumpai pada semua samudera di dunia ini . Samudera Pasifik merupakan samudera dengan gunung bawah laut yang terbanyak dibandingkan dengan samudera lainnya.

Proses terbentuknya gunung laut dapat kita lihat dari pergerakan lempeng tektonik. Gunung laut umumnya tidak aktif karena merupakan fenomena yang terjadi akibat magma yang keluar dari Mid ocean Bridge yang mendingin disebelah kanan dan akhirnya menumpuk hingga membentuk gunung laut ini. Gunung laut ini sendiri merupakan gunung yang kakinya berada dilaut tapi tidak sepenuhnya keluar permukaan. Adapun gunung laut yang aktif bisa dikarenakan gesekan kerak bumi dengan kerak benua sehingga mencair menjadi magma dan disebut gunung aktif. Jika pertumbuhan gunug api tersebut cukup cepat, maka gunung api tersebut akan membentuk suatu pulau.

Menurut Wikipedia (2011) Basin adalah satu dari beberapa tipe perairan yang merupakan nama lain dari daerah aliran. Istilah basin biasanya disatukan dengan istilah sungai yaitu yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai river basin atau diartikan sebagai daerah aliran sungai. Daerah aliran sungai ini biasa merupakan perairan dari hulu sampai ke hilir. Lubuk laut (basin), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi.

Palung laut (trog), yaitu lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi karena ingresi (Dias Natasismita, 2011). Pada laut yang terbuka, palung laut membentuk alur yang sejajar dengan deretan pulau-pulau gunung api (volcanic island arcs). Sedangkan deretan gunung api kemungkinan dijumpai sejajar dengan palung laut yang berdekatan dengan daratan. Aktivitas gunung api ini terjadi karena kerak bumi yang menunjam ke dalam mantel bumi mengalami penghancuran dan mencairan yang membentuk magma kembali. Proses ini disebut juga proses pergerakan lempeng secara konvergen.

Dilihat dari pengertian basin dan palung, dapat kita tarik sebuah benang penghubung antara terbentuknya basin dan palung. Keduanya sama-sam terbentuk karena pengaruh dari ingresi. Ingresi sendiri adalah penurunan dasar laut. Yang membedakan dua relief ini adalah bentuk dari penurunan. Pada basin disebutkan bahwa bentuk basin adalah cekungan membulat sedangkan pada palung adalah cekungan memanjang. Keduanya diakibatkan pergerakan dua lempeng secara konvergen dan terbentuk diatara batasan dua lempeng. menurut pendapat saya, palung juga dapat terbentuk bukan hanya karena pergerakan lempeng tetapi juga karena pengarug subduction bagian sudut kerak bumi yang mengalami pendinginan dan terus menumpuk karena bagian tengah (mid ocean ridge) yang terus mengeluarkan magma dan membentuk kerak baru. Karena pengaruh gravitasi bumi dan bagian kerak yang mendingin terlalu menumpuk dan berat terjadi subduction sehingga bagian kerak bumi menghujam kedalam. Contoh palung yang terbentuk karena ini adalah palung mariana di kepulauan marian. Ada factor lain yang menyebabkan terbentuknya palung ini.

Menurut Wikipedia (2011) mariana trench terbentuk karena bertumpuknya lembeng samudra pasifik dengan lempeng benua filiphina. Berdasarkan peta tektonik dunia yang dibuat oleh USGS. proses subduksi dan proses pemekaran kerak akan saling mempengaruhi satu sama lain seperti halnya siklus. Proses subduksi tidak akan bisa terjadi tanpa adanya proses pemekaran kerak, dan sebaliknya. Dalam hal ini lempeng Pasifik (Lempeng Samudra) dan lempeng Filipina (lempeng Benua) sebagai 2 lempeng utama pembentuk Palung Mariana. Seperti diketahui, MOR adalah pusat tempat keluarnya magma dari dalam bumi untuk selanjutnya membentuk kerak samudra baru, sehingga semakin jauh dari zona rekahan, usia kerak samudra akan semakin tua. Usia yang semakin tua otomatis kerak akan semakin dingin dan berat sehingga jika mengalami subduksi, akan menunjam paling dalam. Dengan pengitungan dan pengukuran peta USGS diketahui bahwa palung mariana adalah tempat terjauh dari zona rekahan tengah (MOR) hingga zona subduksi.

Kaitan lain antara relief sea floor adalah seamount dengan palung. Diketahui bahwa disekitar palung selalu sejajar dengan gunung api. Jika dilihat dari bagaimana proses terbentuknya palung karena pengaruh lempeng dan pergerakan konvergen dapat kita ketahui bahwa proses terbentuknya palung adalah karena dua lempeng yang saling bertumpuk, hal ini juga menyebabkan terbentuknya gunung api. Jadi tak bisa dipungkiri bahwa gunung api dan palung akan terlihat selalu berjajar diantara batas lempeng.

Hubungan yang dikaitkan antara gunung api dengan seamount. Seamount sendiri terbentuk dari zona subduksi sebelah kanan yang jika MOR terus mengeluarkan magma dan membentuk kerak baru maka zona ini akan bergeser semakin jauh dan bergesekan dengan kerak benua. Seperti yang kita ketahui, hukum fisika mengatakan tumbukan akan mengasilkan energy panas, begitu pula dengan gesekan yang teradi pada kerak bumi dan kerak benua. Karena gesekan ini batuan kerak menjadi meleleh dan mencair. Bagian inilah yang kelak membentuk gunung api yang menjajar sepanjang daerah lempeng.

Selanjutnya untuk mengkaitkan ketiga relief ini adalah pada lempeng tektonik yang saling bergesekan. Setiap fenomena yang terjadi didasar laut akan menghasilkan sebuah relief baru tergantung bagaimana lempeng itu bergerak, apakah lempeng bergerak Konvergen (bertubrukan), divergen(berjauhan) atau bergerak transform (bergesekan).

Menurut Wikipedia (2011) Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratasmantel bumi yang kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama karena viskositas dan kekuatan geser (shear strength) yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi.

Dengan merujuk pada sumber diatas, kita tau bahwa sebenarnya lempeng tektonik itu sebenarnya padat. Terjadinya pergerakan lebih dikarenakan pengaruh bagian astenosfer yang cair dan memiliki viskositas (kekentalan) yang rendah. jika suhu astenosfer panas maka cairan akan menghujam keatas dan menyebabkan naiknya lempeng tektonik, sedangkan jika bagian astenosfer mendingin makan akan bergerak kebawah diikuti pergerakan lempeng tektonik. Karena itulah kadang kala lempeng tektonik akan bergerak saling berdekatan atau saling berjauhan.
 
Pengaruh palung, gunung laut dan basin (dampak positif dan negative)
Ketiga relief sea floor ini memiliki manfaat dan resiko yang dimilikinya. Pada bagian basin, seperti yang dijelaskan dalam Wikipedia bahwa lubuk atau basin adaah daerah aliran sungan atau tempat pertemuan antara sungai dan laut. Maka dari itu bisa dikatakan bahwa lubuk merupakan daerah estuarine atau daerah payau dimana air laut yang asin bertemu air sungai yang tawar menghasilkan pH dan salinitas optimal untuk pertumbuhan organism laut. Seperti udang dan ikan dari kedua tempat yang masih bisa melakukan penyesuaian dengan salinitas sedikit tinggi atau rendah. Tidak seperti kedua daerah, pada laut ikan tawar yang sudah tak memiliki osmoregulator tidak akan bisa bertahan dan menyesuaikan diri dengan salinitas tinggi dan tekanan osmosi yang besar, sedangkan ikan laut tidak dapat bertahan di air tawar dengan pH dan salinitas yang tidak sesuai dan terasa terlalu rendah. Pada lubuk yang merupakan daerah aliran sungai organisme dari kedua tempat bisa bertahan karena percampuran air. sehingga jika dibandingkan, daerah estuarine lebih beraneka jenis biota yang dapat hidup.

Pada seamount sendiri ada beberapa resiko yang dimilik. Guido Bertolaso, kepala perlindungan sipil (Italia, 2010) mengatakan gunung api bawah laut mungkin lebih menakutkan dibandingkan yang lain, karena sulit dilacak karena berada di bawah laut.

Selain itu pengaruh dari letusan itu dapat menyebabkan gelombang air naik dan memungkinkan terjadinya tsunami jika gunung laut berada di daerah dekat daratan.

Tetapi seamount ini memiki manfaat yang cukup penting karena Daerah dangkal dikelilingi lautan dalam ini sering merupakan daerah berkumpulnya ikan-ikan laut karena daerah ini seringkali ditumbuhi karang-karang karena airnya jernih, jauh dari populasi manusia sehingga jauh dari sampah dan polusi. Dengan demikian perlu penelitian khusus untuk mengetahui biodiversity (keberagaman hayati) di lingkungan kompleks gunung laut (Dias Natasismita, 2011).

Pada palung laut dengan tekanan dan kedalaman yang ekstrem beberapa resiko yang ditimbulkan adalah jika manusia berenang didalamnya, Tekanan hidrosatis yang ekstrem menyebabkan tubuh manusia tidak bisa bertahan dan akan meledak. Belum lagi daerah dasar palung yang dalam sehingga dimungkinkan jarang sekali ada organism laut yang bisa bertahan dan dapat hidup. Tetapi tidak semua organisme laut tidak dapat menghuni palung.

Kapal Penelitian Jepang, Kaiko adalah satu-satunya yang dapat mencapat dasar mariana sebelum hilang tahun 2003. Menurut kabar bahwa kapal ini berhasil mencari tahu keberadaan organisme di palung terdalam dunia yaitu palung mariana. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut dengan robot penyelam, didapat gambar beberapa spesies penghuni palung marianan.

Diantarnya spesies itu adalah cumi-cumi, ubur-ubur dan ikan luminence. Kebanyakan adalah spesies dengan tubuh yang dapat mengelurkan cahaya dari tubuhnya. Sehingga dapat diketahi bahwa bagian terdalam lautan yaitu palung sebenarnya memiliki makhluk yang dapat hidup sesuai dengan kondisi ektrem dasar palung seperti tekanan hidrostatis yang besar, suhu yang rendah dan minim cahaya dan oksigen.

4. Kesimpulan
Kaitan antara ketiga relief seafloor adalah pada proses terbentuknya. Dimana palung yang terbentuk biasanya sejajar dengan gunung api karena daerah lempeng yang mengalami konvergen akan membentuk palung dan gunung laut secara bersamaan. Selain itu karena proses pendinginan magma yang keluar dari MOR (Mid Ocean Ridge). Pada basin dan palung, letak perbedaan hanya pada bentuk yang dihasilkan dari pengaruh seafloor. Pada basin bentuk akan membulat sedangkan palung memanjang. Kaita ketiganya adalah bahwa ketiganya sama-sama dipengaruhi oleh pergeseran lempeng tektonik pada proses konvergen, divergen dan transform.

Pengaruh yang diberikan oleh ketiganya antara lain, pada basin terbentuk daerah air payau atau estuary yang merupakan tempat optimal hidupnya hewan air tawar dan hewan air laut bersamaan, karena merupakan daerah aliran sungan tempat bertemunya air laut dan air sungai. Pada gunung laut ada dampak negative yaitu karena gunung tidak terlihat dari daratan sehingga jika terjadi letusan (pada gunung api) tidak dapat diketahui daerah letusannya. Manfaat dari gunung laut merupakan tempat hidup karang dan biota laut karena air jenih dan banyak mengandung makanan. Pada palung beberapa hewan unik dapat bertahan hidup didaerah tersebut yang jika dalam keadaan suhu dan tekanan normal mungkin hewan tersebut tidak dapat hidup.

Pergerakan lempeng tektonik dikarenakan pengaruh lapisan astenosfer yang cair dan memiliki viskositas rendah. astenosfer yang panas akan mencuat keatas dan menyebabkan lempeng bergerak begitu pula jika astenosfer mendingin.


Referensi
Natasismita, Dias. 2011. Sepuluh Morfologi Dasar Laut. http://adios19.wordpress. com/2011/06/02/10-morfologi-dasar-laut/. Diakses pada 24 september 2011.


Akhmad, Aldi. 2011. Morfologi Dasar Laut. http://dielunariessal.blogspot.com /2011/05/morfologi-dasar-laut.html. diakses pada 24 September 2011.


Pratiwi, Galuh. 2010. Mengapa Palung Mariana Menjadi Tempat Terdalam Di Bumi?. http://belajarsejarahfun.blogspot.com/2011/07/mengapa-palung-mariana-menjadi-tempat.html. Dikases pada 24 September 2011.
 
Anonim. 2011. Basin. http://id.wikipedia.org/wiki/Basin. diakses pada 24 September 2011.
 
Anonim. 2011. Lempeng Tektonik. http://id.wikipedia.org/wiki/Tektonika_lempeng . Diakses pada 24 September 2011.

Anonim. 2011. Palung Mariana. http://id.wikipedia.org/wiki/Palung_Mariana. Diakses pada 24 September 2011.

Anonim. 2010. Gunung Bawah Laut Lebih Menakutkan. http://www.newoes.com/ gunung-bawah-laut-lebih-menakutkan/. Dakses pada 24 September 2011.

Anonim. 2011. Laut Dalam. http://id.wikipedia.org/wiki/Laut_dalam. Diakses pada 24 September 2011.