Studi Kasus Ekotoksikologi :
1. Kawasan industri di
Indonesia saat ini sudah sangat marak. Banyak terjadi pencemaran akibat logam
berat di beberapa perairan Indonesia akibat pembuangan limbah secara
besar-besaran. Tanpa kita sadari, dampaknya juga ikut mencemari organisme di
perairan tersebut. Namun jenis bivalves (kerang-kerangan) tetap dapat hidup
diperairan ini. Mengapa hal ini dapat terjadi ? jelaskan secara ilmiah !
2. Vitamin C adalah
salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Baik jika dikonsumsi
setiap hari. Namun jangan mengkonsumsi vitamin C setelah
menikmati sajian seafood ? mengapa demikian ? dampaknya apa terhadap manusia ?
jelaskan secara ilmiah !
1. Jawab:
Bivalvia tergolong filter feeder yaitu
jenis hewan yang mendapatkan makanan dengan jalan menyaring air yang masuk ke
dalam tubuhnya. Salah satu jenis bivalvia adalah kerang. Kerang dapat hidup di lingkungan
yang bersih maupun tercemar. Bila hidup di lingkungan perairan yang tercemar maka
ia akan memiliki sistem
pertahanan tubuh yang
spesifik termasuk melawan
zat-zat yang bersifat
racun dan karsinogenik. Kerang bersifat filter feeder non selective, menurut Hutagalung
(1991), kemampuan biota laut (ikan, udang dan moluska) dalam mengakumulasi
logam berat di perairan tergantung pada jenis logam berat, jenis biota, lama
pemaparan serta kondisi lingkungan seperti pH, suhu dan salinitas. Bivalvia
mengakumulasi toksik seperti logam berat dalam tubuhnya dan dapat bertahan,
tetapi jika akumulasi toksik dalam tubuh sudah mencapai batas ketahan bivalvia
tersebut akan mati. Selain itu bivalvia memiliki adaptasi pertahan dengan dapat
mengatur jumlah kadungan oksigen dalam tubuh, membuka tutup cangkang agar tidak
kehilangan air dan bergerak lambat serta menurunkan proses metabolisme.
2. Jawab:
Masalah
seafood dan vitamin C ini muncul karena
terjadi sebuah kasus kematian setelah mengkonsumsi seafood yang tercemar
Arsenik pentoxide dan vitamin C bersamaan yang menyebabkan darah yang keluar
dari kelima panca indra. Disebutkan Zat di dalam daging udang bernama Arsenic
Pentoxide (As2O5) ini akan berubah menjadi Arsenic
Trioxide (As2O3) yang sangat beracun di dalam tubuh
setelah bertemu vitamin C. Racun ini yang menyebabkan pendarahan kelima indra.
Tetapi, Menurut Ir. Nuri Andarwulan, staf pengajar di Department Ilmu dan
Teknologi Pangan IPB, kabar tentang orang yang keracunan gara-gara makan udang
dan vitamin C, yang bisa menimbulkan arsenik dalam tubuh, itu tidaklah benar. “Dampak makanan laut yang tercemar
terhadap kesehatan tubuh tidak akan bersifat langsung dan akut. Sementara itu
konsumsi vitamin C yang dianjurkan setiap harinya adalah sekitar 100 mg/hari.
Jika berlebihan tidak ada gunanya, malah bisa menyebabkan batu pada ginjal
karena air seni jadi terlalu asam”. vitamin C berlebihan apalagi yg sintetis
akan mengeringkan organ tubuh terutama hati sehingga ketika makan udang energi
hati naik ke atas, pembuluh darah hati yg telah mengeras tidak tidak elastis
lagi untuk menghadapi tekanan darah pada organ hati sehingga pecah, termasuk
pembuluh di pancaindra…sebab panas sifatnya naik dan mencari celah untuk
keluar. Karena itulah terjadi pendarahan di lima panca indra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar